Thursday, July 10, 2014

Bismillah, ASIX untuk Aira

Walaupun gambarnya mimik pake dot tapi isinya ASI lho, hehe.Yup, sudah hampir 3 bulan usia Aira dan selama itu pula belum ada cairan lain yang mengisi lambungnya selain ASI bundanya. Aku tergolong orang yang sangat beruntung berada di lingkungan yang pro ASI. Rumah sakit tempat Aira dilahirkan juga sangat mendukung pemberian ASIX. Andai saja mereka tidak kekeh dan menyarankan untuk memberi susu formula, mungkin Aira pernah mencicip sufor, Secara emaknya pas hamil cuma sibuk browsing persiapan melahirkan dan belum tau betapa ASIX wajib diperjuangan karena itu hak Aira untuk mendapatkannya.
Perjalanan pemberian ASIX dimulai sejak Aira lahir, dilahirkan secara caesar banyak orang yang bilang kalau ini dapat menghambat keluarnya ASI, bahkan ada yang bilang ASI nya g keluar kalau lahiran secara operasi.Mungkin karena aku tergolong orang yang cuek jadi aku g terlalu mikirin nanti ASInya keluar apa g, yang aku tau waktu itu proses IMD dapat merangsang keluarnya ASI. Sebelum operasi aku berpesan sama perawat untuk diadakan sesi IMD sesaat setelah babyku lahir. merekapun mendukung niatku dan dokter menjelaskan kalo IMD pasti dilakukan asal kondisi ibu dan bayi sama-sama fit. Bismillah, saya berusaha untuk tidak stres dan yakin akan dimudahkan segala sesuatunya oleh ALLAH dan operasi ini.Dan benar saja alhamdulillah kondisi kami sama-sama fit dan proses IMD pun dilakukan, Senangnya liat adek sibuk mencari sumber kehidupannya untuk yang pertama kalinya, semoga perjalanan kita nati dilancarkan ya nak.

Beberapa jam setelah kami dipindahkan di ruang perawatan, Aira sudah minta haknya, dengan senang hati sayapun menyusuianya walaupun harus bersusah payah dibantu ayah sama eyang utinya. Maklum luka operasi membuatku susah untuk bergerak, bahkan hanya untuk sekedar memiringkan badan. Saat masih di rumah sakit Aira bisa menghabiskan waktu satu jam untuk nenen bundanya, mungkin saat itu ASIku masih sedikit.Perjuangan tidak hanya melawan rasa nyeri pasca operasi, puting juga sempat luka-luka saat periode awal menyusui ini. Alhamdulillah berkat dukungan suster dan keluarga akupun tetap tegar meberikan ASI untuk Aira. Sampai akhirnya Aira harus di foto therapy karena billirubinnya tinggi, sayapun rela menginap di rumah sakit untuk siap siaga menyusuinya saat dia kehausan. Lagi-lagi tetap bersyukur karena pada masa-masa itu tidak ada seorangpun yang menawarkan untuk memberikan sufor buat Aira. Andai saat ASIku masih sedikit, saat putingku lecet, saat Aira harus di rawat di RS, saat aku harus bangun malam tiap jam untuk menyusuinya ada yang menawarkan sufor mungkin akan aku iyakan tawaran tersebut karena ketidak tauan ku dan rada frustasi yang dulu sempat melanda, "tidak apa-apa minum sedikit sufor, toh masih dikasih ASi juga" mungkin begitu persepsiku dulu.

Tetapi sekarang saya berniat untuk menjadikan Aira menjadi doktor ASI (lulus ASIX 2 tahun). Berkat belajar dari milis-milis, blog dan sesama ibu yang memerah di kantor saya sudah tau betapa pentingnya ASI dan ternyata sufor memiliki dampak negatif untuk bayi terutama bayi di bawah 6 bulan. Sekarang Aira sudah punya tabungan kurang lebih 40 botol ASI beku @80-90 ml, bunda masih semangat untuk memperbanyak tabunganmu nak, walaupun kulkas di rumah sudah tidak cukup menampung tabunganmu pasti ada solusi untuk itu. Semoga nanti Aira sukses menjadi doktor ASI ya, sudah setengah perjalanan kita lalui untuk mencapai tahap pertama (S1), semoga dilancarkan segala sesuatunya.Aminnn...

Tuesday, February 25, 2014

Sup Ikan Salmon

Beberapa waktu yang lalu kami kedatangan tamu yang membawa beberapa potong Ikan Salmon. Biasanya beliau datang membawakan Ikan Salmon yang sudah dimasak, tetapi kali ini Ikannya masih mentah. Sangking baik hatinya, akhirnya si mbak memasak sebagian ikan tersebut dengan menu seperti biasa "Sup Ikan Salmon". Karena kasihan melihat mbak sendirian memasak di dapur, akupun akhirnya ikut menemaninya, untuk sekedar berbincang dan memeperhatikan resep dan cara membuatnya. Maklum si mbak tidak mau dibantuin, grogi katanya. Setelah beberapa menit, sop ikan pun siap untuk dinikmati.

Sekitar satu minggu kemudian, pas week end saya melihat isi kulkas, kira-kira ada bahan apa ya yang bisa di masak. Setelah membuka pintu feezer dan menemukan ada beberapa potong Ikan Salmon, Sayapun meminta pendapat suami bagaimana kalau hari ini kita memasak Sup Ikan Salmon, mumpung lagi libur juga. Suamipun menyetujui, dan berkat saya menemani si mbak beberapa waktu yang lalu, akhirnya Sup Ikan Salmon bikinanku rasanya tidak kalah enak dengan bikinan si mbak, yeyyy berhasil.hehe..

Berikut adalah bahan dan cara membuat Sup Ikan Salmon:
Bahan:
  • Ikan Salmon
  • Tomat
  • Daun Bawang (kemarin g pake karena lagi g punya, hehe)
  • Air
  • Cabai Rawit Merah
Bumbu:
  • Bawang Merah
  • Bawang Putih
  • Kemiri
  • Garam
  • Penyedap Rasa
Cara Membuat:
  • Cuci Seluruh bahan
  • Haluskan bawang merah, bawang putih dan kemiri
  • Tumis bumbu halus sampai matang dan beraroma sedap
  • Tambahkan air sesuai selera
  • Masukkan Ikan Salmon
  • Potong Tomat dan daun bawang, masukkan ke dalam panci
  • Masukkan cabai rawit merah utuh ke dalam panci
  • Tambahkan garam dan penyedap rasa
  • Tunggu sampai matang

Rasa cabai yang pedas dan kuah bening menjadikan sup ini tidak terlalu amis. Padahal biasanya suami suka males makan Salmon karena baunya yang amis. Mungkin resep ini bisa menjadi alternatif untuk yang kurang suka Salmon seperti suamiku, :)

Akhirnya Pindahan Juga

Sudah beberapa bulan menunggu, akhirnya tempat tinggal kami siap untuk ditempati.
Tepatnya tanggal 31 Januari kami mulai memindahkan barang-barang kami dari
kontrakan di Radio Dalam. Sempat sedih juga sih ninggalinnya, secara sudah 7 bulan
kami menempati tempat tersebut. Ibu dan Bapak yang punya kontrakan juga baik banget
sama kami, perhatian banget, apalagi setelah tahu kalau aku hamil. Tetapi live must
go on, kami tetap harus pindah walaupun nantinya kami harus menempuh perjalanan
yang lebih jauh untuk pergi ke kantor.

Setelah semua barang selesai dipindah tempatkan dan mulai di tata, akhirnya pada
hari minggu, tanggal 2 februari mertua saya menggundang beberapa keluarga besarnya
untuk berkumpul, ikut mendoakan agar rumah yang akan kami tempati membawa berkah
dan kami betah tinggal di rumah tersebut. Acaranya sederhana, hanya sekedar kumpul
keluarga dan doa bersama. Dengan adanya acara ini saya juga menjadi lebih kenal
dengan beberapa keluarga besar suami yang memang jarang sekali bertemu.

Tiga minggu sudah kami berdua menempati rumah ini, Alhamdulillah saya betah dan
merasa aman tinggal di sini. Tetangganya juga baik dan ramah. Bahkan jika sesekali
suami tidak bisa pulang ke rumah karena urusan pekerjaan saya pun berani bermalam
seorang diri di rumah ini. Semoga kedepannya rumah ini bakalan tambah ramai dengan
kehadiran buah hati kami, bisa membawa kebahagiaan dan menjadi tempat beristirahat
yang paling nyaman buat keluarga kami. Aminnn...

Wednesday, February 19, 2014

Perkembangan Debay (Part 3)

  • 32 Minggu 2 hari
Tanggal 15 Februari kami melakukan pemeriksaan rutin untuk melihat perkembangan debay. Karena baru pindahan, Untuk pemriksaan kali ini kami memilih rumah sakit yang lebih dekat dengan tempat tinggal kami yang baru. Kami berfikir karena aku g ada keluhan dan hanya ingin melihat perkembangan debay, maka bisa dilakukan di RUmah sakit manapun.

Setelah mendapat informasi jadwal dokter kandungan yang ada di rumah sakit tersebut, akhirnya kami memilih untuk melakukan pemeriksaan pada hari Sabtu jam 11 siang. Kamipun harus menunggu antrian sampai 2 jam. Selama menunggu antrian kami bertanya-tanya, kira-kira apa yang diperiksa sama dokternya ya? Ko yang pada periksa kayak masuk ke toilet aja, rata-rata mereka hanya 10 menit berkonsultasi dengan dokter. Maklum, di tempat sebelumnya minimal 30 menit kami berkonsultasi dengan dokter, malah pernah sampai hampir 1 jam.

Setelah 2 jam menunggu, namaku akhirnya dipanggil juga. Begitu masuk ke ruangan dokter saya langsung dipersilahkan menuju ruang pemeriksaan USG. Pemeriksaan USG ini tak lebih dari 2 menit, cuma dilihat posisi debay, lingkar kepala, lingkar perut dan berat badannya saja. Kamipun tidak diberi kesempatan untuk melihat gerakan-gerakan debay, kalau boleh dibilang pemeriksaan USG ini hanya kebutuhan dokter melihat apa yang ingin beliau periksa. Padahal kami selalu menunggu jadwal pemeriksaan debay karena ingin melihat gerakannya, melihat mukanya, melihat tingkahnya yang suka gigit jempol, menguap, dll. Untuk pemeriksaan kali ini berat debay adalah 1800 gram, dan berat badanku naek 3,5 kg menjadi 58,5 kg, hehe..

Selain pemeriksaannya yang terlalu cepat, dokternya juga terkesan terburu-buru menjawab pertanyaan kami. Alhasil kamipun jadi kurang leluasa dalam berdiskusi, banyak pertanyaan yang akhirnya lupa kami tanyakan. Dan pemeriksaan kali ini hanya berlangsung sekitar 5 menit saja. Hmmm, sempat bengong begitu keluar dari ruangan dokter. Tetapi kekecewaan kami sedikit terbayar begitu mengetahui tagihan untuk pemeriksaan kali ini. Cukup 200 ribu saja, "ternyata harga g pernah bohong", begitu kata suami, karena biasanya di rumah sakit sebelumnya bisa hampir 3 kali lipat tagihannya. Oh iya, di rumah sakit ini juga tidak diberikan print hasil USG nya, mungkin harus request kali ya kalau mau print out nya.

Sekarang jadi galau, mau periksa yang deket, murah tapi kurang detail atau periksa yang jauh agak mahal tapi kita puas dengan pelayanannya. Kita lihat aja pemeriksaan selanjutnya akhirnya kami memilih periksa dimana. Akan tetapi apapun itu, semoga adek sehat selalu ya, Bunda sama ayah sudah g sabar pengen liat adek, We Love U ...

Untuk cerita pemeriksaan sebelumnya dapat dilihat di part 1 dan part 2.

Senam Hamil

Berhubung usia kandunganku sudah lebih dari 28 minggu, akhirnya dokter sudah memperbolehkan untuk menggikuti senam hamil. kerena ada beberapa kendala, akhirnya senam hamil perdana aku lakukan tanggal 8 Februari kemarin. Sudah g sabar banget ni pengen ngerasain senam hamil seperti apa, maklum, biasanya kalau melakukan hal yang baru selalu penasaran, hehe...

Sebelum melakukan senam hamil, instruktur senam yang juga sebagai perawat di rumah sakit tersebut berkenalan dengan kami. Menanyakan usia kehamilan kami sekaligus mengukur detak jantung janin yang ada di kandungan kami. Beliau juga menanyakan apakah ada yang posisi bayinya sungsang. Setelah memastikan semuanya normal, beliau pun menjelaskan manfaat apa saja yang diperoleh kalau kita melakukan senam hamil. Karena daya ingat saya yang tidak terlalu baik, harap maklum kalau ada beberapa yang lupa, hehe. Kira - kira seperti ini yang beliau sampaikan :
  • Melatih pernafasan, sehingga akan mempermudah dalam proses persalinan normal
  • Melatih otot perut, paha dan panggul
  • Rileksasi bagi Ibu Menambah rasa percaya diri bagi Ibu dalam menghadapi persalinan
  • Sarana bertukar informasi bagi sesama Ibu hamil

Setelah menjelaskan beberapa manfaat tersebut akhirnya senampun dimulai. Pertama-tama kami diajarkan cara bernafas, baik itu pernafasan perut, dada dan diafragma. Selanjutnya kami diajarkan beberapa gerakan kaki, bokong, paha, dan panggul. Untuk bunda yang usia kehamilannya sudah lebih dari 37 minggu akan diajarkan posisi dan cara yang benar saat proses persalinan berlangsung. Instruktur juga menjelaskan tentang tanda-tanda saat bayi sudah siap keluar dan peralatan apa saja yang perlu kami bawa saat persalinan.

Sesi terakhir ditutup dengan tanya jawab seputar kehamilan kami. Beberapa pertanyaan diajukan, dan itu dapat menambah pengetahuanku tentang suka duka mengandung, hal apa saja yang nantinya akan terjadi, bagaimana cara mengatasinya, dll. Ternyata seru juga ya ikut senam hamil, semoga lain waktu masih ada kesempatan untuk ikut lagi, maklum kalau weekend suka ada beberapa acara, hehe..

Sunday, February 09, 2014

Perkembangan Debay (Part 2)

 Tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan saya sebelumnya di part 1.
  •  29 Minggu
Tanggal 23 Januari 2014 kemaren kami melakukan pemeriksaan berikutnya. Udah curiga sih kalau berat badanku kali ini bakalan naik drastis, secara badan udah berasa berat banget. Dan benar saja ketika ditimbang ternyata berat badanku 55 kg, naik nya banyak banget ya. hehe...Dan pas ketemu sama dokternya beliaupun agak komplain dengan kanaikan berat badanku yang cukup tinggi  ini.Menurut beliau karena ini kelahiran pertamaku, sebisa mungkin kenaikan berat badanku jangan terlalu tinggi karena kemungkinan bisa mempengaruhi berat janin di kandunganku juga. Memang dari pertama kali periksa aku sudah berkonsultasi dengan dokter untuk melahirkan secara normal dan beliaupun memberi saran agar berat debay jangan terlalu tinggi agar lebih memudahkan dalam persalinannnya nanti. Dan pr pertamaku kali ini adalah : kurangi ngemil cake, biscuit dan minuman manis, ganti dengan buah sebagai camilan, jadi malu kalo tiap ngemil pasti ngemilnya cake dan biscuit, hehe.. Walaupun begitu, kata dokter berat badan debay masih normal yaitu 1188 gram.

PR selanjutnya adalah menghitung gerakan debay dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam. Aku dikasih sejenis tabel gitu, intinya kalo ada gerakan checklist kolom yang sudah disediakan sampai sepuluh gerakan dan catat jam berapa gerakan kesepuluh tersebut. Hal ini bertujuan agar kita aware pergerakan si debay, apakah mengalami penurunan atau tidak. Karena diusia 28 minggu ke atas bayi akan lebih aktif bergerak dan kemungkinan ada tali pusat yang melilit tubuhnya. Lilitan ini tidak selalu berbahaya, karena bisa saja dia akan lepas dengan sendirinya seiring dengan pergerakan debay, akan tetapi jiga lilitan sudah membentuk simpul mati dan terlalu kencang bisa jadi akan menghambat pergerakan dan pertumbuhan debay, apalagi kalau lilitan terjadi di leher. Saran dari dokter, kalau di hari itu sampai jam 8 malem belum ada sepuluh gerakan, maka harus dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebabnya.Agak khawatir juga sih karena pas pemeriksaan kemarin ternyata ada lilitan di deket bahunya, tapi kata dokter tidak berbahaya karena masih ada kemungkinan lepas seiring gerakannya yang masih aktif.

Di usia kandunganku yang sekarang dokter juga menyarankan untuk mengikuti senam hamil. Hal ini dimaksudkan untuk persiapan kelahiran nanti, karena pada senam hamil dilatih cara bernafas, rileksasi, dll. Jadi PR ku selanjutnya adalah mencari tempat senam hamil di daerah tempat tinggalku. Sebenarnya di Rumah Sakit tempat aku periksa juga menyediakan senam hamil setiap sabtu pagi, tetapi karena minggu depan sudah mau pindah rumah, akhirnya aku dan suami memutuskan untuk mencari tempat lain yang lebih dekat, takut kecapean bolak balik setiap minggu, hehe..

Pada pemeriksaan kemarin juga dilakukan USG 4D (biasanya hanya 3D). Perbedaannya dengan USG 3D, pada USG 4D ini gambarnya berwarna (biasanya hitam putih), debaynya lebih kelihatan jelas, sisanya g tau apa tujuannya, soalnya si dokter meriksanya lama banget, hehe..Ynag aku liat sih dokter memeriksa aliran darah di tali pusat. Dengan usg ini kami juga bisa melihat wajah dan tingkah debay dengan lebih jelas, lucu banget, kata ayahnya sih mukanya mirip emaknya, pipinya tembem, hehe..

Dokter juga menyarankan untuk mulai membersihkan puting payudara dengan tujuan untuk memperlancar keluarnya ASI. "Jangan Stres, positif thingking kalau kita bisa memberikan ASI eksklusif untuk buah hati kita", begitulah kira-kira pesan beliau.

Karena rencananya mau lahiran di Klaten, kami juga meminta saran jenis transportasi dan tanggal yang tepat dan aman untuk melakukan perjalanan jauh. InsyaALLAH kami akan mudik taggal 10 Maret menggunakan kereta api. Tinggal nunggu cuti di approve dan beli tiket deh, semoga segala sesuatunya dilancarkan, Aminnn....

Saturday, January 18, 2014

Cantiknya Gembira Loka Sekarang

Liburan awal tahun ini aku punya kesempatan untuk pulang Klaten. Bersama suami dan adek nomor 2 kami berangkat dari Jakarta menggunakan Kereta api. Walaupun perut sudah mulai besar, tetapi tetep semangat menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam.

Sesampainya di rumah, adek paling kecil menggajak liburan ke Gembira Loka, kebun binatang yang terletak di Yogyakarta. keesokan harinya kamipun berangkat.

Aku sangat kagum begitu memasuki kebun binatang tersebut. Kondisinya sangat berbeda dengan saat terakhir kali aku kesana (kurang lebih 15 tahun yang lalu, hehe..). Kebersihannya sangat terjaga, fasilitas yang diberikanpun cukup menambah kenyamanan kami dalam menikmati satwa-satwa yang ada di sana.

Kami juga mendapatkan peta yang memudahkan dalam menjelajahi semua satwa yang ada. Kandang-kandang satwanya juga lebih bersih. Letak kandang yang satu dengan yang lainnya juga tidak terlalu jauh.

Gembira Loka Map

Khusus untuk burung, reptil dan amphibi disediakan tempat khusus bagi mereka. Reptil dan amphibi diletakkan disuatu tempat yang dinamakan taman reptil dan amphibi, sedangkan burung ditempatkan di taman burung. Di taman burung ini anda bisa melihat berbagai jenis burung yang sengaja dilepas di luar kandang. Tak ketinggalan anda juga bisa menunggang gajah dan unta di kebun binatang ini.



Pintu masuk taman reptil dan amphibi yang terlihat bersih

Selain untuk menikmati koleksi satwanya, kita juga bisa mencoba wahana-wahana yang disediakan disana, seperti perahu kayuh, banana boat, ATV, kereta keliling, dll.

Memang sepertinya pihak manajemen sudah mulai menata kebun binatang ini sebaik mungkin. Tempat ini sangat recomended bagi anda yang ingin bersantai bersama keluarga sekaligus menggenalkan berbagai jenis satwa yang ada disana. Info lebih lanjut dapat anda baca disini.

Thursday, January 16, 2014

Perkembangan Debay (Part 1)

Lagi ditinggal suami futsal bingung mau ngapain, tiba-tiba terfikir untuk menulis tentang perkembangan debay yang sedang aku kandung. Mungkin tulisan ini bisa dilihat anakku kalau dia sudah besar nanti. hehe..

Alhamdulillah Allah telah menitipkan amanah buat aku dan suami. Baru menikah beberapa bulan ternyata kami sudah dianugerahi calon buah hati. Awalnya kami tidak menyangka bahwa sudah ada calon janin di rahimku, hingga pada tanggal 23 Agustus 2013 setelah belanja bulanan kami mampir di sebuah apotek untuk membeli test pack kehamilan. Setelah aku baca, ternyata akan lebih akurat jika testpack digunakan pagi hari setelah bangun tidur. Ya sudahlah ngikut saja.

Pagi harinya akupun melakukan test urine, dan hasilnya positif, alhamdulillah ya Allah. Setelah memberi tahu suami, langsung ku kabari Ibu klaten dan Ibu mertua. mereka menyarankan untuk periksa ke dokter kandungan tentang kehamilanku. Malam harinya aku dan suami diantar ibu mertua ke rumah sakit langganan beliau (dulu suami juga dilahirkan di rumah sakit tersebut).

  • 7 Minggu 4 Hari
Pada pemeriksaan pertama tersebut ternyata benar, sudah kelihatan kantong bayinya dan dokter menggatakan bahwa usia kandunganku adalah 7 minggu 4 hari dan berat badanku saat itu 46,5 kg dengan tekanan darah 100/70 mmHg. Bismillah, semoga Allah melancarkan kehamilan ini.

  • 13 Minggu 4 Hari
Seharusnya sebulan kemudian aku harus kembali memeriksakan kandungan, tetapi karena ada beberapa hal pemeriksaan kedua baru dilakukan tanggal 12 oktober 2013. Periksa kali ini kami memilih Rumah Sakit Gandaria karena lebih dekat dengan rumah. Pada pemeriksaan ini sudah terlihat bentuk janin yang aku kandung. saat itu juga sudah kelihatan si debay menggerakkan kaki dan tanggannya. Detak jantungnyapun sudah dapat kami dengar, subhanallah, suamiku sampai berkaca-kaca melihat anugrah yang diberikan kepada kami. Usia si debay adalah 13 minggu 4 hari, dengan berat 73 gram. Akan tetapi berat badanku sempat turun yaitu 44 kg dengan tekanan darah 100/70 mmHg.

  •  19 Minggu 1 Hari
Pada tanggal 20 November 2013 kami melakukan pemeriksaan ketiga. Saat itu usia debay 19 minggu 1 hari, dengan berat 279 gram. Saat dilakukan pemeriksaan si debay lagi gigit-gigit jempolnya, lucu, sempat tengkurep juga posisinya. Berat badankupun ikutan naik menjadi 47,5 kg dengan tekanan darah 100/70 mmHg. Saat pemeriksaan in aku sempat batuk pilek selama 2 minggu sehingga dokter meminta untuk dilakukan test lab lengkap untuk mengantisipasi seandainya ada tokso, dll. Sempat panik sesaat, tapi dokter mengatakan penyebab flue belum tentu tokso, jadi jangan khawatir dulu agar si debay juga g ikutan panik.


  • 23 Minggu 6 Hari
Sebulan kemudian, tepatnya tanggal 21 desember 2013 kami melakukan pemeriksaan keempat. Pada pemeriksaan kali ini dokter membacakan hasil lab dan ternyata hasilnya kebanyakan negatif, cuma ada sedikit infeksi di daluran kencing, kata dokter itu kemungkinan karena sering nahan pipis dan kurang minum. Dari saat itu aku selalu berusaha untuk minum air putih minimal 2 liter sehari, demi si debay dan kesehatanku juga sih, hehe..
Kali ini usia debay 23 minggu 6 hari dengan berat 654 gram. Kata dokter posisi debay bagus karena dia g menghalangi jalan keluar. Saat itu juga sudah kelihatan jenis kelaminnya, sudah mulai menendang nendang dan gerakannya lebih aktif. Berat badanku naik lagi menjadi 50 kg dengan tekanan darah 90/70 mmHg.

Untuk perkembangan dari pemeriksaan selanjutnya dapat dilihat di part 2.

Amanah Baru

Tak terasa, Alhamdulillah 6 bulan sudah usia pernikahanku dengan seorang yang sangat aku cintai. Diusia pernikahan kami yang masih seumur jagung ini ternyata ALLAH juga sudah memberikan amanah baru, menitipkan seorang buah hati untuk melengkapi kebahagiaan keluarga kami.

Saat ini usia kandunganku sudah akan memasuki usia 6 bulan. Awalnya kami tidak menyangkan akan diberi amanah secepat ini.Akan tetapi kami sangat bersyukurdan terharu, apalagi saat pertama kali melihat detak jantung dan gerakan buah hati kami saat usianya sekitar 3 bulan.

Selama masa perkembangannya, banyak sekali momen yang membuat kami terharu dan merasa bersyukur telah diberikan amanah ini. Tendangan kakinya dan gerakan - gerakan lembutnya selalu kami nantikan setiap saat. Apalagi jadwal pemeriksaan yang dilakukan sebulan sekali, tak sabar rasanya menunggu jadwal tersebut untuk sekedar mengetahui perkembangannya dan melihat tingkah lucunya di dalam rahimku.

Berbagai nasehat dari dokter dan orang sekitar selalu aku perhatikan. Berbagai artikel tentang kehamilan juga aku baca untuk menambah pengetahuanku tentang hal apa saja yang harus aku lakukan selama masa kehamilan ini. Tak lupa dukungan dari suami, keluarga dan teman-teman juga sangat membantuku.

Semoga kehamilan ini berjalan lancar sampai proses persalinan kelak. Semoga nantinya anak kami tumbuh sebagai seorang yang sholeh/sholehah, mandiri, berbakti kepada orang tua, keluarga dan orang sekitar. Semoga kehadirannya nanti memberi warna baru bagi kebagiaan dan penerus keluarga kami. Semoga kami bisa menjaga amanah ini sebaik-baiknya. Aminnnn...