Friday, August 23, 2013

Idul Fitri 1434 H

Lebaran kali ini merupakan lebaran pertamaku dengan status baru. Tidak seperti lebaran-lebaran sebelumnya yang biasanya kami mempersiapkan pakaian dengan motif dan warna yang sama, lebaran kali ini temanya bebas. Mungkin karena kesibukan kami masing-masing, dan mepetnya waktu antara pernikahanku dan lebaran membuat kami tidak kepikiran untuk mempersiapkannya. Tiba-tiba saja sudah puasa, dan tidak mungkin ada penjahit yang masih menerima orderan untuk lebaran. Jadilah lebaran tahun ini pakaian kami warna warni, menunjukkan keceriaan kami menyambut lebaran, hehe..

All Family Members

Hari lebaran kami mulai dengan sholat Ied di tanah lapang yang berada di dekat rumah. Setelah selesai sholat, kamipun saling bermaaf-maafan, mulai dari Bapak ke simbah, Ibuk ke Bapak, Aku ke suami, Aku ke Bapak dan seterusnya untuk seluruh anggota keluarga. Karena simbah tinggal di rumah kami, maka semua saudara dari bapak berkumpul di rumah kami menggunjungi simbah untuk saling memaafkan.

Sungkem ke Simbah
Ko Lesehan? hehe

The Funniest Nephew

Rumah tampak ramai sepanjang hari itu. Maklum, tradisi di kampung saya, orang biasanya akan mengunjungi rumah saudara-saudara dan tetangga pada hari pertama lebaran, selebihnya akan jarang ada tamu yang datang. Biasanya kami akan meninggalkan simbah menerima tamunya seorang diri di hari pertama lebaran karena kami juga harus berkeliling ke tempat saudara dan tetangga untuk maaf - maafan.
Dan yang membuat saya senang lebaran kali ini adalah suamiku bisa bergabung bersama keluarga besarku. Mudah-mudahan lebaran tahun depan bisa libur dan menglangi momen lebaran tahun ini. AMinnn...
Selamat lebaran semua, Mohon maaf lahir dan batin ya...

Pantai Depok

Lebaran hari kedua, Bapak dan Ibu Klaten memutuskan untuk berkunjung ke Bapak Ibu mertua yang kebetulan lebaran kali ini sedang berada di Bantul. Selain untuk acara lebaran, kami sudah merencanakan untuk mampir ke pantai Depok yang katanya disana kita bisa menikmati masakan serba ikan di rumah makan yang dibangun dipinggir pantai. Hanya aku, mas dan dek uswah yang penasaran dengan suasana makan ikan di pinggir pantai Depok, karena ternyata bapak, ibuk dan dek Risma sudah berkali kali datang dan makan disana.
Setelah puas ngobrol hampir setengah harian, sekitar pukul 3 sore kami bersiap-siap mengunjungi pantai Depok. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari rumah Bantul, hanya beberapa menit saja akhirnya kami sampai di tempat yang di tuju. Dengan membayar uang masuk sekitar 5000 ribu rupiah kamipun bisa menikmati keindahan pantai Depok. Walaupun pantainya berwarna hitam, cukup curam dan berbahaya untuk berenang karena terdapat palung tetapi pantai Depok sangat ramai dan dipenuhi keluarga-keluarga yang sedang asyik bermain air. Mungkin karena lagi liburan menyebabkan pantai ini menjadi sangat ramai. Aku, Risma dan Uswah juga sempat bermain air sebentar dan memutuskan segera menjauh dari bibir pantai karena ombak semakin besar. Selain berenang anda juga bisa bermain layang-layang di tepi pantai atau menyewa APV untuk digunakan berkeliling mengitari bibir pantai.

Layang-layang & APV

With my youngest sister

Perjalannan dilanjutkan dengan menggunjungi pasar ikan yang berada tak jauh dari bibir pantai. Begitu masuk beberapa penjual langsung menawarkan dagangan mereka yang semuanya serba ikan, ada yang laut ada juga yang tawar. Kamipun memilih bebrapa jenis ikan, udang dan cumi yang nantinya akan kami bawa ke warung yang menyediakan jasa memasak ikan dan tentunya menyediakan tempat makan yang berada di pinggir pantai. Sekedar informasi, dengan menggeluarakan 160 rb kami sudah bisa mendapatkan gurame 1 kg, cumi 1kg dan udang 1 kg.

Penjual Ikan Pantai Depok

Setelah transaksi jual beli ikan selesai, ternyata di belakang kami sudah ada ibu-ibu yang menawarkan jasa memasak ikan. Hal yang pertama aku tanyakan ke beliau bukan harganya tapi apakah warung makannya berada di pinggir laut, hehe. Maklum, kami kan memang ingin menikmati suasana tersebut, bukan hanya sekedar makan ikan. Dan benar saja, ternyata warung Ibu tersebut ada di pinggir pantai, ya sudahlah langsung kasih saja ikan -ikan tersebut ke ibunya untuk segera dimasak. Dengan meninggalkan kartu nama warungya, si Ibuk pamit untuk membawa belanjaan kami ke Warung.

Salsabila 2

Siap Santap, hehe

Beberapa saat kemudian masakan dihidangkan di depan kami. Ditemani angin sore yang agak dingin, kami menikmati hidangan yang disajikan. Menurut saya masakan di warung ini lumayan enak dan yang tak kalah penting kami hanya dikenakan biaya 28 rb untuk jasa masaknya dan total sekitar 130an jika digabung sama nasi,minum, sambal dan lalapan untuk 9 orang, Waaa, murah juga ya ternyata, hehe.
Bagi yang ingin menikmati sensasi makan ikan di pantai Depok, anda dapat mengarahkan arah kendaraan anda ke kanan sebelum anda masuk ke pintu gerbang pantai Parangtritis, telusuri saja jalanan tersebut.

Thursday, August 22, 2013

Klaten Go Online

Sabtu Malam, setelah aku pulang dari rumah mertua di Bantul tiba-tiba adek bilang kalau sudah janjian sama sepupu untuk sepedaan minggu pagi. Karena sudah lama tidak sepedaan, saya pun tertarik untuk ikut bergabung. Seperti yang sudah saya dengar jauh-jauh hari ternyata demam "Car Free Day" juga sedang menjalar di Klaten. Car free day diberlakukan disepanjang Jalan pemuda yang noatabene merupakan jalan utama di Klaten. Kamipun memutuskan untuk untuk sepedaan menuju alun-alun kota melewati jalan pemuda dan akhirnya beristirahat di alun-alun sambil menikmati pasar kaget yang digelar di sana.
Sesampai di alun-alun, Risma, adekku yang paling kecil dan sepupuku terlihat antusias. Matanya menjelajahi setiap sudut alun-alun, mencari permainan yang menurut mereka menarik untuk dicoba. sembari menunggu mereka berdua asyik menikmati permainan, Aku dan Uswah hanya duduk-duduk dan sibuk dengan hp masing-masing.
Tiba-tiba saja Uswah memberitahu bahwa ada balon udara yang dipasang di depan halaman gedung Sunan Pandanaran yang terletak di seberang alun-alun. Dia memberitahu bahwa balon udara tersebut bukan sekedar balon udara biasa. Di dalamnya terdapat wifi yang bisa dinikmati secara gratis bagi warga yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi tersebut. Katanya program wifi gratis itu untuk mendukung program Klaten go Online.
Karena penasaran akupun mencoba menggunakan layanan wifi tersebut. Dengan menggunakan username: klaten dan password: goonline, sayapun berhasil menikmati internet gratis sembari menunggu dua anak asuh puas menikmati permainan mereka masing-masing.
Menurut kompas balon udara tersebut selain ditempatkan di alun-alun juga disediakan di kantor pemkab Klaten. Jadi buat warga Klaten yang kebetulan sedang berada di daerah tersebut tidak ada salahnya untuk mencoba fasilitas internet gratis yang disediakan pemda Klaten lewat programnya Klaten go Online nya ini.