Saturday, March 16, 2013
Ogoh-Ogoh
Sebelum nyepi biasanya masyarakat Bali melakukan beberapa ritual salah satunya adalah ritual arakan ogoh-ogoh. Ritual ini biasanya dilakukan pada malam hari sebelum nyepi dimulai. Sangat kagum ketika melihat puluhan, bahkan mungkin ratusan ogoh-ogoh di arak di sepanjang jalan dengan karakter yang berbeda-beda.
Dalam kepercayaan masyarakat Bali arakan ogoh-ogoh ini melambangkan penolakan terhadap roh dan sifat-sifat jahat, karena ogoh-ogoh sendiri merupakan patung yang biasanya menggambarkan kepribadian bhuta kala, raksasa, dan makhluk-makhluk kayangan lainnya. Tak heran jika patung ogoh-ogoh tersebut terlihat seram dan menakutkan. Akan tetapi akhir-akhir ini kita juga dapat menemukan beberapa ogoh-ogoh yang menggambarkan situasi politik sosial yang terjadi pada masa kini. Misalnya ogoh-ogoh yang menggambarkan koruptor, teroris maupun beberapa aktivitas masyarakat yang dianggap bertentangan dengan kaidah sosial masyarakat yang ada.
Menjelang nyepi, ogoh-ogoh bisa ditemukan di sepanjang jalan di Bali karena setiap Banjar akan menampilkan ogoh-ogoh yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Setelah selesai diarak, pagi harinya masyarakat Bali yang beragama Hindu akan melaksanakan nyepi. Nyepi ini dilakukan dari jam 6 pagi sampai jam 6 pagi keesokan harinya. Setelah selesai nyepi ogoh-ogoh yang diarak tersebut akan dibakar, yang menandakan penolakan terhadap arwah-arwah jahat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment